Monday, May 11, 2015

MAKALAH METODE AJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA MATERI  AKUNTANSI


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan dapat menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Keberhasilan pendidikan akan menentukan perkembangan suatu negara menuju kemandirian dalam semua bidang kehidupan. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah terbentuknya individu yang cakap dan mandiri melalui suatu proses belajar. Keberhasilan proses belajar sendiri dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku individu menuju hal yang lebih baik. Fakta secara umum yang sering ditemui didalam sering dijumpai berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran misalnya, siswa ramai, siswa tidak perhatian terhadap guru sehingga siswa tidak paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Keselarasan terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang lancar antara guru dan siswa. Sistem komunikasi tersebut memerlukan perantara yang sesuai dengan materi yang diajarakan, oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar media berperan sebagai perantara untuk tersampaikannya informasi materi yang akan diterima oleh siswa. Posisi media ini akan berlaku pada proses pembelajaran disemua cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing ilmu.

Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang cukup unik dibandingkan dengan ilmu sosial yang lain karena di dalamnya dipelajari seni dalam pencatatan keuangan. Salah satu materi akuntansi yang dianggap sebagai momok dalam mempelajari akuntansi adalah materi ayat jurnal penyesuaian. Materi tersebut memerlukan ketelitian dan kejelian dalam setiap perhitungannya. Mata pelajaran ini sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Anggapan bahwa akuntansi adalah mata pelajaran yang sulit, rumit dan membosankan ini salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan media yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan sekolah-sekolah penggunaan variasi media jarang sekali dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar sering kali dilakukan hanya dengan menggunkan metode ceramah dan media tradisional (papan tulis dan spidol) serta menggunakan power point.

Bagi sebagian siswa kelas X, pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang sulit Hal tersebut terjadi pada dasarnya juga dipengaruhi oleh kegiatan belajar mengajar yang kurang kondusif misalnya, pemilihan metode, model maupun media yang di gunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar kurang tepat dan efisien. Kesulitan-kesulitan diatas yang banyak dialami siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang di perolehnya. Oleh karena itu untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang lebih baik, peneliti menggunakan alternatif penggunaan media pembelajaran sebagai solusinya.

Pentingnya peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran, menuntut seorang guru akuntansi untuk mampu menggunakan media yang menarik dan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan media yang tepat guru dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa serta dapat meningkatkan pemahaman dan semangat siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang berlangsung. Salah satu media yang dapat menarik siswa untuk belajar adalah media kartu permainan (kartu domino). Hal ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Hestuaji (2012) dengan hasil bahwa penggunaan media domino dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan Heksanti (2012) juga mengatakan bahwa penggunaan media domino dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Dari uraian di atas, maka pada makalah ini tertarik mengambil judul: “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Domino Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian Kelas X Akuntansi“.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimanakah pengaruh penggunaan media kartu domino terhadap peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian kelas X akuntansi.

C.      Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini antara lain:
1.        Mengetahui pengaruh penggunaan media kartu domino terhadap peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian kelas X akuntansi
2.        Mengetahui cara penggunaan kartu domino
3.        Pengetahui pengertian hasil belajar dan akuntansi


 BAB II
PEMBAHASAN

A.      Hasil Belajar Akuntansi

1.        Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan inti di sekolah. Berhasil tidaknya seorang siswa tergantung bagaimana proses belajar di sekolah tersebut. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar seperti yang dikemukakan oleh Gino (2000:6) bahwa “Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relative lama (konstan). Sejalan dengan Gino, pendapat lain juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan hasil interksi yang di dapat dari lingkungan. Interksi tersebut antara lain adalah proses belajar mengajar yang diperoleh di sekolah. Dengan belajar seorang dapat memperoleh sesuatu yang baru baik itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap.

Selanjutnya menurut Sardiman (2009:20) “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2009:128) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi lingkungan”. Menurut sumber lain Purwanto (2009:39) mengatakan bahwa “Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman”.

Berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha individu memperoleh pengetahuan dari pengalaman individu sendiri maupun interaksi dari individu lain dan lingkungan sekitar, dimana perubahan tersebut bersifat relatifmenetap.

2.        Hakikat Hasil Belajar

a.        Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Menurut Oemar Hamalik (2006:30) “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih  baik.

b.        Aspek- Aspek Hasil Belajar
Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar tersebut dapat berbentuk macam-macam. Menurut Gagne dalan Nana Sudjana (2008:22) ada lima bentuk perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar yaitu:
1)    Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2) Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan unsur. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
3)  Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
4)   Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsure pemikiran, perasaan yangmenyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5)    Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

c.         Fungsi Hasil Belajar
Tujuan belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses belajar. Dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Dalam penilaian ini dapat dilihat sejauh mana keefektifan proses pembelajaran mengupayakan perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar mengajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil belajar yang dicapai siswa merupakan akibat pembelajaran yang ditempuhnya. Menurut Muhibbin Syah (2006:142), evaluasi hasil belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1)        Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport
2)        Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan.
3)        Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program perbaikan pengajaran.
4)        Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan.
5)        Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang meliputi  pengembangan kurikulum, metode, alat-alat PBM.

B.       Mata Pelajaran Akuntansi

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Menurut American Accounting Assosiation seperti yang dikutip Soemarsono (2004:3) ”Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, pengukuran, dan pengomunikasian
informasi ekonomi sehingga memungkinkan adanya pertimbangan dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi oleh para pengguna informasi tersebut”.

Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni;
1.        Kegiatan Akuntansi
Bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi akuntansi.
2.        Kegunaan Akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

C.      Kartu Domino

Menurut Indriana (2011) kartu domino merupakan salah satu media yang masuk dalam kategori flashcard. Flashcard adalah media pembelajaran yang terbentuk kartu bergambar yang ukurannya seukuran dengan postcard atau sekitar 25x30 mm.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) kartu domino adalah sebuah kartu pemainan dengan 28 kartu yang bermata bertitik besar tiap kartu dibagi menjadi dua bidang tiap berisi 0-6 titik. Permainan domino umumnya dimainkan oleh 4 orang, namun dapat juga kurang atau lebih. Yang paling umum dimainkan menggunakan kartu domino adalah permainan dengan meletakkan kartu yang bernilai paling kecil terlebih dahulu yaitu kartu kosong, kemudian diikuti oleh pemain lain, dengan menyambung kartu dengan nilai yang bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus.

D.      Kartu Domino Akuntansi

1.        Pengertian
Media kartu domino akuntansi merupakan media visual yang merupakan bagian dari media sederhana. Kartu domino akuntansi merupakan media pembelajaran yang dibuat dengan mengadaptasi kartu domino. Bedanya dalam permainan domino nilai kartu ditentukan dengan bulatan sedangkan pada permainan kartu ini berisi kalimat-kalimat akuntansi.
2.        Kelebihan penggunaan media kartu
a.         Praktis, karena penggunaan media kartu ini bisa digunakan disetiap waktu, tempat dan tidak membutuhkan keterampilan khusus dalam penggunaannya
b.        Media kartu yang kita inginkan mudah didapat dan sederhana.

3.        Kekurangan media kartu
Kekurangan sebuah media kartu yaitu tidak tahan lama karena dibuat dari bahan kertas, mudah hilang atau musnah karena bentuknya yang kecil, ringan dan bisa dibawa kemana-mana. Kartu domino disini bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk berjudi, melainkan suatu media untuk pembelajaran akuntansi yang bentuknya dibuat seperti kartu domino untuk menarik minat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

E.       Penggunaan Kartu Domino dalam Pembelajaran

Penggunaan dalam bentuk permainan domino adalah permainan satu set kartu domino akutansi yang cara bermainnya diambil dan diletakkan diatas meja. Sebagai seorang guru, mengaplikasikan berbagai permainan dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang wajib dilakukan. Suatu kegiatan pembelajaran efektif apabila ada berbagai strategi yang digunakan, baik berupa metode, model, pendekatan, maupun teknik. Salah satunya yaitu permainan. Permainan atau Game akrab dijadikan sebagai salah satu aplikasi dalam strategi pembelajaran aktif.

Penggunaan media kartu domino dalam pembelajaran akuntansi dapat membuat pembelajaran berbeda dan menyenangkan sehingga materi yang di sampaikan dapat mudah dipahami. Hal ini juga dapat membuat siswa lebih mengingat, memprediksi, dan mencocokkan pernyataan yang ada dalam kartu. Pernyataan dan pertanyaan dalam permainan ini harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Keuntungan yang lain yaitu dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar, dan siswa lebih aktif dalam mencocokkan pernyataan dan pertanyaan karena disajikan dalam bentuk permainan.

Permainanya yaitu menyusun atau mencocokkan pernyataan yang ada pada isi kartu yang ssesuai dengan isi kartu yang telah dikeluarkan. Kolom domino yang ditebak yaitu bagian kolom bawah atau kolom atas, misalnya kolom bawah berisi A maka siswa harus mencari kartu yang memiliki kesesuaian dengan huruf A. Kemudian diikuti oleh pemain lainnya dengan menyambung kartu dengan merangkai pernyataan yang cocok.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kartu domino adalah sebuah kartu pemainan dengan 28 kartu yang bermata bertitik besar tiap kartu dibagi menjadi dua bidang tiap berisi 0-6 titik.

Penggunaan media kartu domino dalam pembelajaran akuntansi dapat membuat pembelajaran berbeda dan menyenangkan sehingga materi yang di sampaikan dapat mudah dipahami. Hal ini juga dapat membuat siswa lebih mengingat, memprediksi, dan mencocokkan pernyataan yang ada dalam kartu. Pernyataan dan pertanyaan dalam permainan ini harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Keuntungan yang lain yaitu dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar, dan siswa lebih aktif dalam mencocokkan pernyataan dan pertanyaan karena disajikan dalam bentuk permainan.

B.       Saran

1.    Media kartu domino akuntansi dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar siswa di luar sekolah
2.    Penggunaan materi kartu domino akuntansi dapat dikembangkan lagi sehingga tidak hanya jurnal penyesuaian saja melainkan materi akuntansi yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press

Heksanti, Mei Yuanita. 2012. Penggunaan Media Kartu Domino-Kwartet (DOMTET) dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Jerman kelas XI Bahasa SMA Negari 1 Tumpang.Skripsi.Tidak dipublikasikan Malang.

Hestuaji, Yogi. 2012. Pengaruh Media Kartu Domino terhadap Pemahaman Konsep Pecahan. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar  Bahasa  Indonesia.  Jakarta: Balai Pustaka. Riduwan, 2011. Skala Pengukuran Variabel- variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Saturn Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.



0 comments: