Thursday, May 14, 2015

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kredit Berbasis Client Server



BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang Masalah
     Kemajuan teknologi informasi saat ini, dirasakan semakin banyak manfaat dan kegunaanya. Tanpa disadari, peranan teknologi informasi sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, kecepatan, kehandalan, dan ketepatan dalam mengolah suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan bernilai. Dengan mengetahui dan memahami kemajuan/perkembangan teknologi informasi, maka pekerjaan-pekerjaan dapat diaplikasikan dengan teknologi-teknologi terbaru, sehingga ketelitian, kecepatan, kehandalan, ketepatan, efisiensi dan efektivitas pengolahan data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan bernilai akan tercapai.
      Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dewasa ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan industri maupun pada perusahaan jasa. Banyak perusahaan yang tidak mampu berdiri lama disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan tersebut dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang banyak bermunculan. Hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor. Seperti lemahnya kerja sama manusia dalam mengelola sumber-sumber yang tersedia, pernanan kepemimpinan yang tidak efektif, serta kecilnya pendapatan perusahaan dibandingkan dengan pengeluarannya.
     Sehubungan dengan itu untuk mengantisipasi persaingan yang begitu berat, perusahaan dituntut agar bekerja secara efektif dan efisien, terutama dalam mengelola biaya operasional guna memanage pengeluaran perusahaan. Efektifitas kerja dalam suatu perusahaan sangatlah penting, karena efektifitas kerja menggambarkan suatu keberhasilan organisasi dalam menjalankan misi dan tujuannya untuk memperoleh hasil yang maksimal melalui perencanaan yang benar.
      Penjualan kredit di CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung selama ini masih menggunakan cara manual. Secara tidak langsung kondisi ini berpengaruh terhadap proses penjualan kredit dan pengolahan data piutang. Sehingga dikhawatirkan hal tersebut dapat berdampak terhadap proses bisnis pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
      Pada pelaksanaannya penjualan kredit yang dilakukan di CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung belum  menggunakan proses terkomputerisasi. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti : a) proses penjualan kredit yang  kurang efisien ; b) pencarian datanya membutuhkan waktu yang lama; c) resiko kesalahan pada pengolahan data piutang dagang dan data customer.
      Oleh karena itu diperlukan suatu aplikasi sistem informasi yang dapat menunjang proses penjualan kredit. Sehingga proses penjualan kredit dan pengolahan data piutang dapat menjadi lebih baik.
     Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun memilih judul :  Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kredit Pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung Berbasis Client Server ”.

1.2       Rumusan Masalah
Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.                  Bagaimana menganalisis sistem informasi Penjualan Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ?
2.                  Bagaimana merancang sebuah sistem informasi Penjualan Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ?
3.                  Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi Penjualan Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung?      

1.3       Batasan Masalah
a.                  Penelitian ini hanya dibatasi pada sistem informasi Penjualan Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
b.                  Sistem informasi ini akan diterapkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database SQL Server 2000.
         
1.4              Keaslian  Penelitian
     Penelitian tentang analisis dan perancangan sistem penjualan kredit untuk memfasilitasi proses penjualan kredit untuk bagian penjualan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung sebagai suatu metode pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, sepengetahuan penulis belum peneliti yang membahas tentang sistem penjualan kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
1.5              Manfaat Penelitian
     Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam proses penjualan kredit pada bagian penjualan dan mempermudah dalam pengolahan data piutang dagang dan data customer pada bagian penjualan.
1.6              Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang sifatnya ilmiah sudah tentu  mempunyai tujuan dan sasaran. Tujuan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1.             Untuk menganalisis sistem informasi penjualan kredit guna membangun sebuah sistem aplikasi untuk membantu proses  penjualan kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
2.             Aplikasi yang dirancang diharapkan dapat membantu kinerja pegawai pada bagian penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung dalam  memproses data penjualan kredit dengan efektif dan efisien.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1              Tinjauan Pustaka
      Eka Media (2009), meneliti tentang Aplikasi System Pencatatan Piutang dan Penerimaan Kas Pada PT PLN (PERSERO) WS2 Cabang Lahat Ranting Pagar Alam, bahwa dalam melakukan pencatatan piutang dan penerimaan kas pada PT PLN (PERSERO) Cabang Lahat Ranting Pagar Alam belum begitu efektif. Pencatatan piutang dan penerimaan kas masih menggunakan system manual yaitu dengan Microsoft Excel bila ada transaksi pelunasan piutang belum bisa secara otomatis penerimaan kasnya bertambah, pihak pencatatan piutang harus memberikan data pelunasan piutang tersebut ke bagian Akuntansi. Hal ini kurang membantu di dalam proses perhitungan penerimaan kas sehingga laporan tidak dapat dijadikan dengan tepat waktu dan akurat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis membuat suatu system aplikasi pencatatan piutang dan penerimaan kas. Metode pengembangan system penulis gunakan terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap desain, dan tahap pengujian. Tahap desain system meliputi perancangan file, desain input, dan desain output. Setelah menerapkan semua perancangan aplikasi ke dalam bahasa pemrograman C++ Builder versi 6.0, maka didapatkan system aplikasi pencatatan piutang dan penerimaan kas. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan keuntungan manajemen.
     Mohammad Reza Kesuma (2009), meneliti tentang System Administrasi Penjualan berbasis client server  pada PT . Sumber Jaya Agratama Kencana di sekampung Lampung Timur, bahwa dalam pelaksanaan data-data administrasi penjualan yang diproses masih dilakukan secara manual, artinya proses pengolahan data administrasi penjualan tidak menjadi satu kesatuan dalam satu data base, data yang ada terpisah-pisah, sehingga proses kerja lambat, dan faktor kesalahan manusia tinggi, proses pelaporan yang membutuhkan waktu lama. Pengolahan data yang berhubungan dengan data administrasi penjualan kurang efektif dan efisien karena semakin banyaknya transaksi penjualan, sehingga PT. Sumber Jaya Agratama Kencana mengalami kesulitan dalam pengolahan data administrasi penjualan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi komputer dan jaringan, sudah seharusnya PT . Sumber Jaya Agratama Kencana untuk segera membuat atau merancang suatu system administrasi penjualan yang berkaitan antara bagian-bagian yang ada pada PT . Sumber Jaya Agratama Kencana guna memperlancar proses demi proses yang dilakukan setiap bagian dengan cepat dan akurat.
       Pada Penelitian sebelumnya yang bernama Wendy (2009) membahas tentang Perancangan sistem informasi penjualan berbasis objek pada CV. Bhakti Karya pada penelitian ini pokok masalah bertujuan untuk merancang suatu sistem informasi penjualan yang menggunakan komputer dalam setiap aktivitas yang dilakukan di dalam sistem (terkomputerisasi). Dengan adanya sistem terkomputerisasi diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan seperti kecepatan dan ketepatan waktu, memlihara integritas data dan mempermudah pengorganisasian data, meringankan beban kerja pegawai dan sekaligus mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data
     
      Nasumi Sulaiman (2009), Dengan perancangan sistem informasi penjualan ini, data stok barang dapat diketahui secara cepat, adanya transaksi pembelian dan penjualan akan secara otomatis menambah dan mengurangi stok barang yang ada, laporan pembelian, laporan penjualan serta laporan piutang perusahaan. Dalam pembuatan sistem informasi penjualan ini penulis menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), perancangan pemodelan sistem dengan UML dan bahasa pemrograman VB.Net 2005 dengan tools DBMS SQL Server Express Edition 2005.
      Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Transaksi Iklan Pada Harian umum PT Pikiran Rakyat Bandung, (Luthfia Nurjamil, 2010) Penulis membuat sistem yang dapat digunakan untuk mengolah data transaksi iklan, sehingga diharapkan dapat dipergunakan untuk mempermudah kinerja  dalam pengolahan data tersebut.  Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0  dan SQL Server 2000 sebagai Database nya, dengan input an data pemasang iklan, data jenis iklan, data sales, dan data transaksi, Sedangkan output nya berupa laporan data pemasang, laporan data jenis iklan, laporan data sales dan, laporan data transaksi.
      Pada penelitian sebelumnya terlihat bahwa banyak hal yang membedakan antara penelitian sebelumya dengan penelitian penulis yang sekarang, yang membedakannya adalah penulis membahas sistem informasi penjualan kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung dimana dalam penelitian ini pembahasan difokuskan pada penjualan secara kredit, proses piutang pelanggan dan pengolahan persediaan barang dan data pelanggan. Penulis melakukan pengembangan sistem dengan metode analisis menggunakan fishbone diagram, metode pengembangan sistem mengunakan prototyping, perancangan sistem mengunakkan UML Diagram dan mengunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan database SQL Server 2000.     

2.2               Pengertian Sistem
      Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
      “ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu “ (Jogiyanto : 2001 : 1)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
      “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”(Jogiyanto : 2001 : 2)
      Pendekatan sistem yang merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan sebagai berikut :
     “Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”(Jogyianto :  2001 :  1).

       ”Sistem menurut Mulyadi (2001:2) adalah ” sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi Sistem adalah satu nkesatuan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sistem pada dasarnya adalah suatu kerangka atau kelompok unsur yang saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya, disusun dengan suatu bentuk yang menyeluruh dan berfungsi bersama – sama  untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu berulangkali atau secara rutin terjadi. Setiap sistem terdiri dari struktur dan proses, struktur sistem merupakan unsur – unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar disebut supra sistem dan terdiri dari beberapa sistem yang lebih kecil disebut subsistem.

2.3              Pengertian Informasi
      Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N Anthony dan John Dearden menyebut dari sistem dalam hubungannya dengan berakhirnya dengan istilah Entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari Proses Entropy.
      Pengertian Informasi ”(Jogiyanto, 2001:8) adalah data yang diolah  menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya ”.

Informasi adalah ” data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.”. (Kusrini, 2007:1)

Informasi yang telah didapat akan lebih bermanfaat jika informasi tersebut memenuhi 3 (tiga) hal utama, yaitu :
1.      Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan, tidak biasa atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.      Tepat pada waktunya, berati informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3.      Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakai.


2.4              Pengertian Analisis
Definisi dari berbagai pakar mengenai Analisis adalah :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:43) “analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”
Menurut Jogiyanto Hartono (2005:129) “analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem  informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

      Dari pengertian diatas jadi dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan penelitian dan penyelidikan terhadap suatu peristiwa. 

2.5              Pengertian Perancangan
           Definisi perancangan menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya adalah sebagai berikut: “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”(2004:332).
       Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, “ Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa atau pengaturan beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. ” (Jogiyanto H.M, 2005:196).
       Secara umum perancangan memiliki arti sebagai suatu rancangan yang dilahirkan dari konsep pemikiran seorang atau lebih berdasarkan daya kreatifitas, cipta, rasa dan karsa yang dimiliki dan dituangkan  atau disusun dalam bentuk atau pola yang pada akhir nya dapat diterapkan pada kehidupan nyata.
2.6              Pengertian Penjualan
      Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi, “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.

2.7              Pengertian Kredit
     Adapun pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
    
2.8              Pengertian Client Server
       Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Arsiektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada client yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Pada dasarnya, client server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware dan server.
1.   Client
               Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna unuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal ini juga digunakan untuk menerima hasil pemrosesan yang diminta dari server.
2.   Middleware
             Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware memiliki peran strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server, dan mengirimkan hasil yang telah diproses oleh server kepada client.
3.   Server
             Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Secara  umum, server berperan menerima layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.


2.9              Metode Fishbone
      Diagram Fishbone  adalah diagram yang berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah. Karena dari fungsinya tersebut, diagram fishbone sering juga disebut Cause and Effect diagram.  Didalam diagram fishbone penyebab biasanya berupa suatu permasalahan yang akan diperbaiki dan permasalahan tersebut ditempatkan pada “kepala ikan” .
       Penyebab dari masalah kemudian diletakkan sepanjang “tulang”, dan diklasifikasikan ke dalam tipe berbeda sepanjang cabang. Penyebab masalah berikutnya dapat ditempatkan disamping sisi cabang berikutnya.
      Tujuan utama dari diagram fishbone adalah untuk menggambarkan secara grafik cara hubungan antara penyampaian  akibat dan semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini. Fungsi utama dari diagram fishbone ini adalah:
a.    Menentukan akar penyebab dari suatu permasalahan
b.    Fokus pada pokok persoalan yang spesifik tanpa usaha untuk mengeluh dan diskusi yang tidak relevan.
c.    Mengidentifikasi wilayah dimana  ada kekurangan

2.10          Metode Pengembangan Sistem
       Terdapat beberapa model dalam pengembangan sistem, salah satu diantaranya yaitu model Prototype.
               Menurut Gunawan, Dandi (2006:246) : ”Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode Prototyping ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem”.
.                  Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.

Model tersebut dapat berupa tiga bentuk :
1.      Prototipe kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.
2.      Prototipe yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak  yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.
3.      Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.
                  Di dalam proses pengembangan, sering kali pemakai / pelanggan hanya dapat mendefinisikan tujuan dan penggunan software yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat mendefinisikan secara rinci kebutuhan masukan, pengolahan, dan keluarannya. Di sisi lain, pembuat software tidak memiliki kepastian akan hal tersebut. Hal ini menyebabkan pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
                Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.          
Gambar model prototyping

Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
2.      Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;
3.      Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:
1.      THROW-AWAY
         Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
2.      INCREMENTAL
         Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
3.      EVOLUTIONARY
         Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:
1.      Resiko tinggi yaitu untuk masalah - masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
2.      Interaksi pemakai penting. Sehingga sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.
3.      Waktu penyelesaian yang cepat.
4.      Perilaku pemakai yang sulit ditebak.
5.      Sistem yang inovatif yaitu system yang membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir.
                Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dari sebuah software.Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh pemakai. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Pengumpulan kebutuhan
         Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.


2.      Membangun prototyping
        Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3.      Evaluasi protoptyping
         Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4.      Mengkodekan system
        Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5.      Menguji system
         Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6.      Evaluasi Sistem
         Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan,  jika belum maka  mengulangi langkah 4 dan 5.
7.      Menggunakan system
         Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
        Prototype yang digunakan dalam penenelitian ini ialah : Metode Pengembangan evolusioner
       Metode pengembangan evolusioner berdasarkan pada ide untuk mengembangkan implementasi awal,kemudian memperlihatkan sisem awal itu kepada user untuk dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai sistem yang memenuhi persyaratan diperoleh. Pada metode ini tidak ada kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi yang terpisah. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada saat yang bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan.
       Pengembangan system secara evolusioner sendiri memiliki 2 variasi :
Pengembangan Eksplotari, Tujuan proses ini adalah bekerja dengan pelanggan untuk menyelidiki persyaratan mereka dan mengirimkan sistem akhir. Harusnya diawali dengan kebutuhan yang sudah dimengerti. Pendekatan ini biasa digunakan untuk mengembangkan system berdasar pesanan dari klien (custom product).
Prototipe yang dapat dibuang (throw-away-prototype), metode ini berkonsentrasi pada eksperimen, dengan persyaratan pelanggan yang tidak dipahami dengan baik, cocok untuk pengembangan software jenis generic product.
    





2.11          Alat Pengembangan Sistem
2.11.1    Use Case Diagram
      Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut Scenario.
     Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.
      Model use case adalah bagaimana bagian dari model requirement  (Jacobson et all, 1992). Termasuk disini adalah problem domain object model dan penjelasan tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspektif user.
     Berikut gambar Use case pada gambar 1. dan table simbol Use Case 1 di bawah ini:
Gambar 1. Use Case Model
Sumber : Munawar (2005:64)
2.11.2    Activity Diagram
      Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak.
Gambar. 2 Simbol Activity Diagram
















 






Sumber : Munawar (2005: p109)

2.11.3    Class Diagram
      Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukkan property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
      Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan property, perilaku dan operasi yang sama. Di samping itu class diagram bias memberikan pandangan global atas sebuah sistem.

Berikut Contoh Class Diagram pada gambar 2.  di bawah ini:
Mesin Jahit
Merek
Model
Noseri
Kapasitas

Gambar 2. Class dan attribute-atributenya
Sumber : Munawar (2005:36)


2.11.4    Sequence  Diagram     
     Sequence Diagram. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.



Tabel 3 Simbol Sequence Diagram
No
Simbol
Keterangan
1.
 


2.




3.



4

5.
Aktor: seseorang / sesuatu yang berinteraksi dengan



system yang sedang kita kembangkan.



Objek: menambah objek baru pada diagram.



Time: diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal

Pesan: menggambarkan pesan antara dua objek.
Recursive: menggambarkan pesan yang menuju diri nya sendiri.
Sumber : Munawar ( 2005 : 87)


2.12           Alat Pengembangan Aplikasi
2.12.1    Visual Basic 6.0     
      Microsoft Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang bekerja  ruang lingkup MS-Windows. Secara umum kemampuan Microsoft Visual Basic   adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan anda membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja windows.
      Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukan User Interface, kemudian mengatur Property dari objek-objek yang digunakan dalam User Interface, dan baru dilakukan penulisan kode program untuk menangani kejadian-kejadian (Event).
       IDE Visual Basic merupakan lingkungan pengembangan terpadu bagi Programmer dalam mengembangkan aplikasinya. Dengan menggunakan IDE Programmer dapat membuat User Interface, melakukan Coding, melakukan Testing, dan Debugging serta mengkompilasi program menjadi Executable.

2.12.2     SQLServer 2000
     SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan.  SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database relasional.
       Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel. Tabel-tabel adalah alat bantu untuk mengatur atau mengelompokan data mengenai subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris.
      Tabel-tabel saling berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan. SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter, angka, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk menggambarkan model dan implementasi pada database.

BAB III
METODE PENELITIAN

Alat yang diperlukan dalam penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, berikut penjelasannya:
           
Perangkat Keras
Adapun spesifikasi minimal perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengembangan sistem persediaan barang ini yaitu terdiri dari :
Processor Intel Pentium IV 2,2.0 Ghz.
Random Access Memory (RAM) 1 GB
Monitor 15 inch dengan resolusi 1280 x 800 pixel.
Harrdisk 160 GB.
Keyboard.
Mouse Optic

Perangkat Lunak
Membangun sebuah sistem pada komputer diperlukan beberapa perangkat lunak (software) karena tanpa perangkat lunak sebuah komputer tidak berguna. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem ini terdiri dari :

Sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional
Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
Program aplikasi SQL Server 2000
Pelaporan dengan Crystal Report 8.5


Jalan Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini  dilakukan selama empat bulan, dari bulan April 2012 sampai Juli 2012, bertempat di CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
      Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah.
Metode Wawancara (Interview)
       Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab atau wawancara kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu pada bagian penjualan.
        Berikut ini adalah rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada Karyawan  CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung, adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Sejak Kapan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini beroperasi…?
    Jawaban : Pada bulan agustus tahun 2003
Barang apa saja yang diperjual belikan oleh CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung …?
    Jawaban : Barang atau produknya macam-macam alat elektronik.
Ruang lingkup penjualan dari CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini dari mana saja…?
    Jawaban : pangsa pasar atau target marketingnya hanya melayani semua kota dan kabupaten yang ada di Provinsi Lampung.
Apa pedoman untuk melaksanakan proses penjualan tehadap masyarakat…?
     Jawaban : pedomannya seperti SOP, Prosedur-prosedur yang lain.
Selama ini bagaimana alat pengolahan data yang dilakukan untuk CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini…?
     Jawaban : Selama ini proses CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini mengunakan proses manual .
Apakah ada masalah yang muncul selama menggunakan alat pengolahan data tersebut…?
     Jawaban : ya ada , seperti ; penginputan datanya berulang-ulang, proses penyimpanan dan pencarian datanya yang sering memakan waktu yang lama.
Apakah  CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini membutuhkan alat pengolahan data lain untuk menunjang proses penjualan…?
     Jawaban : ya jelas sangat membutuhkan.
Bagaimana Jika CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini menggunakan sebuah sistem informasi untuk memfasilitasi proses pelayanan perizinan…?
    Jawaban : ya hal itu sangat membantu kinerja karyawan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini.
Menurut anda bagimana kira-kira sistem informasi yang dibutuhkan untuk memfasilitasi proses penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini…?
    Jawaban : system informasi yang handal dimana system informasi tersebut bisa menunjang semua proses penjualan kredit yang dilakukan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini.
Kendala apa yang terjadi sehinggga CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini belum adanya sebuah Sistem informasi yang memfasilitasi…?
    Jawaban : kendala biaya karena belum adanya anggaran biaya yang dibutuhkan.

Metode Pengamatan (Obervation)
Penulis menggunakan metode ini, untuk mengamati secara langsung tentang proses penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung , dengan tujuan untuk mendapatkan data yang benar dan akurat serta mempermudah dalam penelitian ini.

a.                   Tinjauan Pustaka (Library Research)

Tinjauan pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca, mengutip dan mengumpulkan data-data secara teoritis dari buku-buku, internet serta mempelajari referensi dokumen dan catatan-catatan lain yang mendukung proses penelitian.


Perancangan Arsitektur Client Server

Pada perancangan arsitektur client server ini topologi yang digunakan ialah topologi Star. Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub, Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiapworkstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.
     Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.


Analisis Fishbone Diagram

        Lingkungan        Manusia
                                                    Kualitas SDM Lemah
        Kompetitor semakian banyak

Profit Menurun
 


Belum ada SI yang memfasilitasi
                      Rating barang                                                  Retur barang
                                 Target penjualan                          
                  Metode                   Material
Gambar. 3 Fishbone Diagram Sistem Penjualan Kredit.

      Dari Fishbone Diagram diatas terlihat bahwa factor-faktor yang menyebabkan profit penjualan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung adalah Lingkungan, Manusia, Metode dan Material yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Lingkungan
Kompetitor yang semakin banyak yaitu perusahaan serupa dibidang penjual retail dengan produk yang sama bermunculan memyebabkan persaingan usaha semakin tinggi.



Manusia
Kualitas SDM yang lemah yaitu terjadinya kesalahan-kesalahan dalam menjalankan proses bisnis perusahan menyebabkan profit penjualan menurun berdampak kerugian pada perusahaan.
Metode
Belum adanya sistem informasi yang memfasiltasi proses penjualan kredit selama ini proses yang terjadi masih menggunakan proses manual, sehingga menyebabkan kualitas informasi yang dihasilkan kurang maksimal.
Rating barang dimaksudkan tidak adanya perkiraan untuk target marketing pelanggan dimana barang apa saja yang diingkan oleh pelanggan menyebabkan hasil penjualan kurang maksiman.
Target penjualan dikarenakan untuk mencapai sebuah target penjualan kurang telitinya dalam pengolahan data pelanggan, sehingga terjadi masalah dalam pembayaran kredit dari pelanggan.
Material
Retur barang yaitu karena kurangnya perawatan pada barang menyebabkan terjadinya kerusakan barang, sehingga barang yang rusak tidak laku untuk dijual.




Metode Prototyping
Pengumpulan kebutuhan
      User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat. Yaitu dengan mencari data yang dibutuhkan khususnya bagian penjualan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung, lalu membicarakan sistem yang akan dibuat itu menggunakan aplikasi apa, atau bahasa pemrograman apa, sesuai dengan kemampuan user.

Membangun Prototyping
User Requirement Sistem Persediaan   
      Sistem yang akan dikembangkan dengan model pengembangan prototype requirement yang akan mendukung tugas tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh Bagian Penjualan. Berikut adalah tugas tugas utama dalam aplikasi sistem : input data barang, input data barang, transaksi penjualan barang , transaksi pembayaran kredit, transaksi tagihan pembayaran. Membuat faktur penjualan, kwitansi pembayaran kredit, surat tagihan pembayaran, laporan penjualan, laporan pembayaran kredit, laporan tagihan pembayaran.
     
Perancangan Use Case Sistem Penjualan kredit CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung akan digambarkan pada gambar 4 diagram use case berikut ini :
Gambar. 4 Use-Case Diagram Sistem Penjualan Kredit.


Use Case Description
Tabel 4 Use Case Description
Nama Use Case
Analisis  Sistem Penjualan Kredit
Tipe Use Case

Persyaratan Bisnis :
Pelaku Bisnis Utama
CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
Aktor
Bagian Penjualan
Pelanggan
Pimpinan

Deskripsi
Use Case ini mendeskripsikan proses analisis sistem Penjualan kredit CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung. Pada Kantor ini pengolahan data Pendaftaran Perizinan masih menggunakan cara manual. Maka sistem yang akan buat ini memudahkan bagian penjualan dalam proses penjualan kredit.
Sasaran
Use Case ini pada proses penjualan kredit
Normal Flow
Langkah 1: bagian penjualan melakukan transaksi penjualan, mencatat data pelanggan dan data barang. Langkah 2 : Kemudian mencetak faktur Penjualan dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 3 : pelanggan melakukan pembayaran ke bagian penjualan, lalu bagian penjualan mencetak kwitansi pembayaran dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 4 : bagian penjualan memeriksa tanggal jatuh tempo data piutang pelanggan.
Langkah 5: Jika  setelah tanggal jatuh tempo piutang pelanggan belum lunas, lalu bagian penjualan mencetak surat tagihan piutang dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 6 : Bagian Penjualan mencetak laporan data penjualan, laporan data pembayaran dan laporan tagihan piutang kemudian diserahkan ke pimpinan.
Alternatif Flow
Alt-Langkah 5 : Jika piutang pelanggan sudah lunas maka keterangan piutang menjadi lunas dan tidak dikirimkan surat tagihan piutang.


Model Sistem Penjualan Kredit  

Gambar 6. Class Diagram Sistem Penjualan Kredit.








Activity Diagram
Gambar 5. Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit.


Sequence Diagram
Gambar 7. Sequence Diagram Sistem Penjualan Kredit.


Evaluasi prototype
      Setelah tahap membangun prototype yaitu membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user telah selesai, tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi prototype. Tahap ini peneliti berdiskusi pada bag.penjualan (user) mengenai rancangan yang telah peneliti buat dan menyampaikan apakah sudah sesuai dengan keinginan user. Peneliti meyampaikan hal-hal yang disukai atau tidak disukai dalam rancangan tersebut, kemudian user  melakukan evaluasi rancang bangun pengembangan sistem yang peneliti buat.

Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini Peneliti melanjutkan pengembangan sistem dimana sistem yang sudah berhasil dievaluasi diterjemahkan dalam bahasa pemrograman.  Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pengkodean sistem adalah Visual Basic 6.0.  Peneliti melakukan pengkodean sesuai dengan apa yang diharapkan bag.penjualan.
Peneliti melakukan beberapa tahap dalam melakukan pengkodean sistem sebagai berikut:
Membuat basis data dengan menggunakan SQL Server 2000 dengan nama database penjualan.
Setelah selesai pembuatan basis data. Peneliti melanjutkan dengan melakukan pengkodean program dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.  
Setelah pengkodean selesai dilakukan Peneliti melakukan pengkoneksian antara basis data dan kode pada program.
Selanjutnya Peneliti melakukan Running  program atau menjalankan program yang sudah terkoneksi dengan basis data.
Berikut ini adalah rancangan form dan kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 :

Form Login
Gambar 8. Perancangan Program( Form Login)
      Desain tampilan Form Login dirancang untuk melakukan login ke menu utama didalam form ini terdapat, 1 buah textbox , 1 buah combobox untuk menginputkan kode dan password dan 1 buah button untuk melakukkan login.

Form Menu Utama
Gambar 9. Perancangan Program( Form Menu Utama)
       Desain tampilan Form Menu Utama dirancang sebagai form menu pilihan didalam form ini terdapat terdapat 5 buah toolbar yaitu toolbar login, input data, transaksi, laporan dan user sebagai pilihan.
Form Input Data Pelanggan
Gambar 10. Perancangan Program( Form Input Data pelanggan)

     Desain tampilan Form input data pelanggan dirancang untuk melakukan pengolahan data pelanggan didalam form ini terdapat 7 buah textbox, 3 buah button dan 1 buah datagrid.

Form Input Data Barang
Gambar 11. Perancangan Program( Form Input Data Barang)

      Desain tampilan Form input data barang dirancang untuk melakukan pengolahan data barang didalam form ini terdapat 6 buah textbox, 3 buah button dan 1 buah datagrid.




Form Transaksi Penjualan
Gambar 12. Perancangan Program( Form Transaksi Penjualan)
      Desain tampilan Form input data Penjualan dirancang untuk melakukan pengolahan data Penjualan didalam form ini terdapat 16 buah textbox, 6 buah button dan 1 buah datagrid.




Form Transaksi Pembayaran
Gambar 13. Perancangan Program( Form Transaksi Pembayaran)
      Desain tampilan Form input data Pembayaran dirancang untuk melakukan pengolahan data Pembayaran didalam form ini terdapat 12 buah textbox, 5 buah button dan 1 buah datagrid.




Form Transaksi Tagihan
Gambar 13. Perancangan Program( Form Transaksi Tagihan)
      Desain tampilan Form input data Tagihan dirancang untuk melakukan pengolahan data Tagihan didalam form ini terdapat 9 buah textbox, 5 buah button dan 1 buah datagrid.

Form Input Data User
Gambar 14. Perancangan Program( Form Input Data User)
      Desain tampilan Form input data User dirancang untuk melakukan pengolahan data User didalam form ini terdapat 4 buah textbox, 3 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Laporan Data Penjualan
Gambar 15. Perancangan Program( Form Laporan data Penjualan)
      Desain tampilan Form laporan data penjualan dirancang untuk melakukan pencetakan data penjualan didalam form ini terdapat  2 buah combobox, 1 buah button dan 3 buah optionbutton.
Form Laporan Data Pembayaran
Gambar 16. Perancangan Program( Form Laporan Data Pembayaran)
     Desain tampilan Form laporan data pembayaran dirancang untuk melakukan pencetakan data pembayaran didalam form ini terdapat  2 buah combobox, 1 buah button dan 3 buah optionbutton.

Form Laporan Data Tagihan
Gambar 15. Perancangan Program( Form Laporan Data Tagihan)
      Desain tampilan Form laporan data Tagihan dirancang untuk melakukan pencetakan data Tagihan didalam form ini terdapat  2 buah combobox, 1 buah button dan 3 buah optionbutton.
Menguji sistem
Setelah pengkodean sistem selesai Peneliti dan pihak perusahaan melakukan pengujian sistem yang sudah berupa pengujian perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan menguji perangkat lunak yaitu bila terjadi kesalahan input, maka respon apa yang akan terjadi pada sistem.
Pengujian Black-box ialah Pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.  Peneliti akan memasukkan data barang kurang dari sama dengan 5, maka sistem akan merespon. Pengujian ini dapat di lihat pada gambar 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.3 Hasil identifikasi hal-hal yang dilakukan pengujian
NO
Nama Bagian
Kelas Uji
Butir Uji
Tehnik Pengujian
Hasil
1
Bag.Penjualan
Data Pelanggan
Input Data Pelanggan
Black-box
OK
2
Data Barang
Input Data Barang
Black-box
OK
3
Data Penjualan
Transaksi Penjualan
Black-box
OK
4
Data Pembayaran Piutang
Transaksi Pembayran Piutang
Black-box
OK
5
Data Tagihan
Transaksi Tagihan Piutang
Black-box
OK
6
Faktur Penjualan
Cetak Faktur Penjualan
Black-box
OK
7
Kwitansi Pembayaran
Cetak Kwitansi Pembayaran
Black-box
OK
8
Surat Tagihan
Cetak Surat Tagihan
Black-box
OK
9
Pimpinan
Laporan Penjualan
Cetak Laporan Penjualan
Black-box
OK
10
Laporan Pembayaran
Cetak Laporan Pembayaran
Black-box
OK
11
Laporan Tagihan
Cetak Laporan Tagihan
Black-box
OK



Evaluasi Sistem
Sistem yang dibuat ini digunakan oleh bagian penjualan. Penggunaan program dibatasi dengan hak akses, Pembatasan hak akses bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data serta menghindari dari pihak-pihak tertentu yang akan mengacaukan data yang telah ada.
Tahap ini menjelaskan bagaimana program ini bekerja untuk membantu user dalam proses pengelolaan data-data pendaftaran menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai databasenya untuk mempermudah bagi pihak yang bekerja, agar program dapat digunakan terlebih dahulu program harus diinstal pada komputer.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa proses pengolahan data­-data penjualan, selama ini masih dilakukan dengan menggunakan cara manual. Namun ada permasalahan pada sistem ini yaitu data tidak terorganisir, pada saat pengolahan data penjualan kredit dan pencarian data untuk memeriksa data piutang membutuhkan waktu lama serta keamanan data relatif rendah karena tidak adanya pembatasan hak akses antar bagian. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan data penjualan kredit dan piutang membantu proses penjualan kredit.
 

DAFTAR PUSTAKA

Asmayanti Permana, Asyri. 2011. (Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana Bos Uptd Kecamatan Cililin Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Sql Server 2000 Berbasis Client Server).  Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
Erik, Muhamad (2011), Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Dasar Sukajadi 9 Bandung.

Gunawan, Dandi. 2006. Pengembangan Sistem Dengan Menggunakan Jaringan Peer to peer. Gramedia. Bandung.

Hendra Poerwanto . 2012 SEVEN BASIC QUALITY TOOLS Fish Bone Diagram

Jogiyanto, H. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi    Offset.
Kertahadi. 2007. Dasar – dasar sistem informasi. Yogjakarta: STIKOM.

Kusrini , 2007, Tuntuan Praktis Membangun Sistem informasi Akuntansi dengan Visual Basic & microsoft  SQL Server, Andi, Yogyakarta
Mohammad Reza Kesuma (2009), System Administrasi Penjualan berbasis client server  pada PT . Sumber Jaya Agratama Kencana di sekampung Lampung Timur, STMIK Teknokrat, Bandar Lampung.

Mulyadi, 2001,  Sistem Akuntasi, Salemba Empat,Yogyakarta
Nurman Janatta (2010), Sistem Informasi Perizinan Terpadu Satu Atap Berbasis Client Server Pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur, STMIK Teknokrat, Bandar Lampung.
Munawar.  2005. Pemodelan Visual Berbasis UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutabri, Tata. 2006. Analisa Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Sutedjo, Budi, D.O. dkk. 2006. Konsep Dan Aplikasi Pemograman Client  Server Dan Sistem Terdistribusi. Yogyakarta: Andi Offset.

STMIK. 2011. Buku Panduan Penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Tugas Akhir, Proposal dan Skripsi. Bandarlampung: Teknokrat.

Tim UPI. 2010. Pengembangan Sistem Bantuan Opersional Sekolah Berbasis Client Server Dalam Rangka Efisiensi SDM dan Penerapan TIK Di Sekolah. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.

 


0 comments: