BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi informasi saat ini, dirasakan semakin banyak manfaat dan
kegunaanya. Tanpa disadari, peranan teknologi informasi sangat membantu dalam
menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, kecepatan, kehandalan, dan
ketepatan dalam mengolah suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas
dan bernilai. Dengan mengetahui dan memahami kemajuan/perkembangan teknologi
informasi, maka pekerjaan-pekerjaan dapat diaplikasikan dengan teknologi-teknologi
terbaru, sehingga ketelitian, kecepatan, kehandalan, ketepatan, efisiensi dan
efektivitas pengolahan data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan
bernilai akan tercapai.
Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan
dewasa ini pada umumnya menunjukkan persaingan yang sengit dan kuat, baik itu
pada perusahaan industri maupun pada perusahaan jasa. Banyak perusahaan yang
tidak mampu berdiri lama disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan tersebut
dalam bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang banyak bermunculan. Hal
ini dapat dipengaruhi banyak faktor. Seperti lemahnya kerja sama manusia dalam
mengelola sumber-sumber yang tersedia, pernanan kepemimpinan yang tidak
efektif, serta kecilnya pendapatan perusahaan dibandingkan dengan pengeluarannya.
Sehubungan dengan itu untuk mengantisipasi
persaingan yang begitu berat, perusahaan dituntut agar bekerja secara efektif
dan efisien, terutama dalam mengelola biaya operasional guna memanage
pengeluaran perusahaan. Efektifitas kerja dalam suatu perusahaan sangatlah
penting, karena efektifitas kerja menggambarkan suatu keberhasilan organisasi
dalam menjalankan misi dan tujuannya untuk memperoleh hasil yang maksimal
melalui perencanaan yang benar.
Penjualan
kredit di CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
selama ini masih menggunakan cara manual. Secara tidak langsung kondisi ini
berpengaruh terhadap proses penjualan kredit dan
pengolahan data piutang. Sehingga dikhawatirkan hal tersebut dapat berdampak
terhadap proses bisnis pada CV.
Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
Pada pelaksanaannya penjualan
kredit yang dilakukan di CV. Hawila Makmur Sejahtera
Bandar Lampung belum menggunakan
proses terkomputerisasi. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan seperti : a)
proses penjualan kredit yang kurang efisien ; b) pencarian datanya
membutuhkan waktu yang lama; c) resiko kesalahan pada pengolahan data piutang dagang dan
data customer.
Oleh karena itu diperlukan suatu aplikasi sistem
informasi yang dapat menunjang proses penjualan kredit. Sehingga proses penjualan kredit dan pengolahan data
piutang dapat menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun
memilih judul : “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Penjualan Kredit Pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
Berbasis Client Server ”.
1.2 Rumusan
Masalah
Perumusan
Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana menganalisis sistem
informasi Penjualan Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ?
2.
Bagaimana merancang sebuah
sistem informasi Penjualan
Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ?
3.
Bagaimana mengimplementasikan
sistem informasi Penjualan
Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung?
1.3 Batasan Masalah
a.
Penelitian ini hanya dibatasi pada
sistem informasi Penjualan
Kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
b.
Sistem informasi ini akan
diterapkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan
Database SQL Server 2000.
1.4
Keaslian Penelitian
Penelitian tentang analisis dan
perancangan sistem penjualan kredit untuk memfasilitasi proses penjualan kredit untuk bagian penjualan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung sebagai suatu metode pembelajaran yang berbasis teknologi
informasi, sepengetahuan penulis belum peneliti yang membahas tentang sistem penjualan kredit
pada CV. Hawila Makmur
Sejahtera Bandar Lampung.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kemudahan dalam proses penjualan kredit pada bagian penjualan dan
mempermudah dalam pengolahan
data piutang dagang dan data customer pada bagian penjualan.
1.6
Tujuan Penelitian
Setiap
penelitian yang sifatnya ilmiah sudah tentu
mempunyai tujuan dan sasaran. Tujuan dalam penelitian ini antara lain
adalah :
1.
Untuk
menganalisis sistem informasi penjualan kredit guna membangun sebuah sistem aplikasi untuk membantu proses penjualan kredit pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung.
2.
Aplikasi
yang dirancang diharapkan dapat membantu kinerja pegawai pada bagian penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
dalam memproses data penjualan kredit dengan efektif
dan efisien.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Pustaka
Eka Media (2009), meneliti
tentang Aplikasi System Pencatatan Piutang dan Penerimaan Kas Pada PT PLN
(PERSERO) WS2 Cabang Lahat Ranting Pagar Alam, bahwa dalam melakukan pencatatan
piutang dan penerimaan kas pada PT PLN (PERSERO) Cabang Lahat Ranting Pagar
Alam belum begitu efektif. Pencatatan piutang dan penerimaan kas masih
menggunakan system manual yaitu dengan Microsoft
Excel bila ada transaksi pelunasan piutang belum bisa secara otomatis
penerimaan kasnya bertambah, pihak pencatatan piutang harus memberikan data
pelunasan piutang tersebut ke bagian Akuntansi. Hal ini kurang membantu di
dalam proses perhitungan penerimaan kas sehingga laporan tidak dapat dijadikan
dengan tepat waktu dan akurat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis membuat suatu system aplikasi
pencatatan piutang dan penerimaan kas. Metode pengembangan system penulis
gunakan terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap desain, dan tahap pengujian.
Tahap desain system meliputi perancangan file,
desain input, dan desain output. Setelah menerapkan semua
perancangan aplikasi ke dalam bahasa pemrograman C++ Builder versi 6.0, maka didapatkan system aplikasi pencatatan
piutang dan penerimaan kas. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan manajemen.
Mohammad Reza Kesuma (2009), meneliti tentang
System Administrasi Penjualan berbasis client server pada PT . Sumber Jaya Agratama Kencana di
sekampung Lampung Timur, bahwa dalam pelaksanaan data-data administrasi penjualan
yang diproses masih dilakukan secara manual, artinya proses pengolahan data
administrasi penjualan tidak menjadi satu kesatuan dalam satu data base, data
yang ada terpisah-pisah, sehingga proses kerja lambat, dan faktor kesalahan
manusia tinggi, proses pelaporan yang membutuhkan waktu lama. Pengolahan data
yang berhubungan dengan data administrasi penjualan kurang efektif dan efisien
karena semakin banyaknya transaksi penjualan, sehingga PT. Sumber Jaya Agratama
Kencana mengalami kesulitan dalam pengolahan data administrasi penjualan.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi komputer dan jaringan, sudah seharusnya
PT . Sumber Jaya Agratama Kencana untuk segera membuat atau merancang suatu
system administrasi penjualan yang berkaitan antara bagian-bagian yang ada pada
PT . Sumber Jaya Agratama Kencana guna memperlancar proses demi proses yang
dilakukan setiap bagian dengan cepat dan akurat.
Pada Penelitian sebelumnya yang
bernama Wendy (2009) membahas tentang Perancangan sistem informasi penjualan berbasis
objek pada CV. Bhakti Karya pada penelitian ini pokok masalah bertujuan untuk
merancang suatu sistem informasi penjualan yang menggunakan komputer dalam
setiap aktivitas yang dilakukan di dalam sistem (terkomputerisasi). Dengan
adanya sistem terkomputerisasi diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan seperti kecepatan dan ketepatan waktu, memlihara
integritas data dan mempermudah pengorganisasian data, meringankan beban kerja
pegawai dan sekaligus mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data
Nasumi Sulaiman (2009), Dengan
perancangan sistem informasi penjualan ini, data stok barang dapat diketahui
secara cepat, adanya transaksi pembelian dan penjualan akan secara otomatis
menambah dan mengurangi stok barang yang ada, laporan pembelian, laporan
penjualan serta laporan piutang perusahaan. Dalam pembuatan sistem informasi
penjualan ini penulis menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC),
perancangan pemodelan sistem dengan UML dan bahasa pemrograman VB.Net 2005
dengan tools DBMS SQL Server Express Edition 2005.
Perancangan Sistem Informasi Pengolahan
Data Transaksi Iklan Pada Harian umum PT Pikiran Rakyat Bandung, (Luthfia Nurjamil, 2010) Penulis membuat sistem yang dapat digunakan untuk mengolah data
transaksi iklan, sehingga diharapkan
dapat dipergunakan untuk mempermudah kinerja dalam pengolahan data tersebut. Aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai
Database nya, dengan input an data pemasang iklan, data jenis iklan, data sales, dan
data transaksi, Sedangkan output nya
berupa laporan data pemasang, laporan data jenis iklan, laporan data sales dan,
laporan data transaksi.
Pada penelitian sebelumnya terlihat bahwa
banyak hal yang membedakan antara penelitian sebelumya dengan penelitian
penulis yang sekarang, yang membedakannya adalah penulis membahas sistem
informasi penjualan kredit pada CV.
Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung dimana dalam penelitian ini pembahasan difokuskan pada penjualan secara
kredit, proses piutang pelanggan dan pengolahan persediaan barang dan data
pelanggan. Penulis melakukan pengembangan sistem dengan metode analisis
menggunakan fishbone diagram, metode
pengembangan sistem mengunakan prototyping,
perancangan sistem mengunakkan UML
Diagram dan mengunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 dan database
SQL Server 2000.
2.2
Pengertian
Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
“ Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu “ (Jogiyanto : 2001 : 1)
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.”(Jogiyanto : 2001 : 2)
Pendekatan
sistem yang merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan
urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu prosedur
adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.”(Jogyianto : 2001 : 1).
”Sistem menurut Mulyadi
(2001:2) adalah ” sekelompok unsur yang erat berhubungan dengan yang lainnya,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi Sistem
adalah satu nkesatuan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu”.
Sistem pada dasarnya adalah suatu kerangka atau
kelompok unsur yang saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya, disusun
dengan suatu bentuk yang menyeluruh dan berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
diciptakan untuk menangani sesuatu berulangkali atau secara rutin terjadi.
Setiap sistem terdiri dari struktur dan proses, struktur sistem merupakan unsur
– unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan
cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar disebut supra sistem
dan terdiri dari beberapa sistem yang lebih kecil disebut subsistem.
2.3
Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir
dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam
suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi
luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert
N Anthony dan John
Dearden menyebut dari sistem dalam hubungannya dengan berakhirnya dengan istilah Entropy. Informasi
yang berguna bagi sistem akan menghindari Proses Entropy.
Pengertian Informasi ”(Jogiyanto, 2001:8) adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya ”.
Informasi adalah ” data yang sudah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.”. (Kusrini, 2007:1)
Informasi yang telah didapat akan lebih bermanfaat
jika informasi tersebut memenuhi 3 (tiga) hal utama, yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari
kesalahan, tidak biasa atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berati informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat bagi pemakai.
2.4
Pengertian
Analisis
Definisi dari berbagai pakar
mengenai Analisis adalah :
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2001:43) “analisis adalah penyelidikan terhadap suatu
peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya”
Menurut Jogiyanto Hartono (2005:129) “analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.”
Dari pengertian diatas jadi dapat
disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan penelitian dan penyelidikan terhadap
suatu peristiwa.
2.5
Pengertian
Perancangan
Definisi perancangan menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya adalah sebagai berikut:
“perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah
berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”(2004:332).
Menurut
John Burch dan Gary Grudnitski, “ Perancangan
sistem adalah penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa atau pengaturan
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
” (Jogiyanto H.M, 2005:196).
Secara umum perancangan memiliki arti
sebagai suatu rancangan yang dilahirkan dari konsep pemikiran seorang atau
lebih berdasarkan daya kreatifitas, cipta, rasa dan karsa yang dimiliki dan
dituangkan atau disusun dalam bentuk
atau pola yang pada akhir nya dapat diterapkan pada kehidupan nyata.
2.6
Pengertian
Penjualan
Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim
yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi, “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh
dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa
sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan
kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan,
karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.
2.7
Pengertian
Kredit
Adapun
pengertian kredit menurut UU Perbankan No.7 tahun 1992 :
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara suatu perusahaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah uang, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.”
2.8
Pengertian Client Server
Arsitektur
jaringan Client Server merupakan
model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai
client atau server. Arsiektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan
kepada client yang terhubung dalam
sistem jaringan itu. Pada
dasarnya, client server dibentuk oleh
tiga komponen dasar, yaitu client,
middleware dan server.
1. Client
Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna
unuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal ini juga digunakan
untuk menerima hasil pemrosesan yang diminta dari server.
2. Middleware
Middleware merupakan komponen perantara yang
memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain. Middleware
memiliki peran strategis karena dengan adanya middleware maka client
dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server, dan mengirimkan hasil yang telah diproses oleh server kepada client.
3. Server
Server merupakan pihak yang menyediakan layanan.
Secara umum, server berperan menerima layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil
permintaan kepada client.
2.9
Metode Fishbone
Diagram
Fishbone adalah diagram yang berfungsi
untuk mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah. Karena dari fungsinya
tersebut, diagram fishbone sering juga disebut Cause and Effect diagram. Didalam diagram fishbone penyebab biasanya
berupa suatu permasalahan yang akan diperbaiki dan permasalahan tersebut
ditempatkan pada “kepala ikan” .
Penyebab
dari masalah kemudian diletakkan sepanjang “tulang”, dan diklasifikasikan ke
dalam tipe berbeda sepanjang cabang. Penyebab masalah berikutnya dapat
ditempatkan disamping sisi cabang berikutnya.
Tujuan
utama dari diagram fishbone adalah untuk menggambarkan secara grafik cara
hubungan antara penyampaian akibat dan
semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini. Fungsi utama dari diagram
fishbone ini adalah:
a.
Menentukan akar penyebab dari suatu permasalahan
b.
Fokus pada pokok persoalan yang spesifik tanpa usaha
untuk mengeluh dan diskusi yang tidak relevan.
c.
Mengidentifikasi wilayah dimana ada kekurangan
2.10
Metode Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa model dalam
pengembangan sistem, salah satu diantaranya yaitu model Prototype.
Menurut Gunawan, Dandi (2006:246) : ”Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak
yang banyak digunakan. Dengan metode Prototyping
ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem”.
.
Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang
mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan
pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai
untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat
dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Prototyping merupakan
salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Model tersebut dapat berupa
tiga bentuk :
1. Prototipe kertas atau model berbasis
komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.
2. Prototipe yang mengimplementasikan
beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara
ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang program yang akan
dihasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.
3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah
ada. Seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari
program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat.
Di dalam proses pengembangan,
sering kali pemakai / pelanggan hanya dapat mendefinisikan tujuan dan penggunan
software yang dibutuhkan, tetapi tidak dapat mendefinisikan secara rinci
kebutuhan masukan, pengolahan, dan keluarannya. Di sisi lain, pembuat software tidak memiliki kepastian akan hal
tersebut. Hal ini menyebabkan
pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi
dan interface yang menghubungkan manusia dan
komputer. Untuk menyelaraskan antara pelanggan dan pengembang , maka harus
dibutuhkan kerjasama yanga baik di antara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi teknis. Dan pelanggan akan mengetahui proses-proses
dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan
sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini
berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat
awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun
untuk mendefinisikan kebutuhan.
Gambar model
prototyping
Proses-proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan
tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
dibutuhkan berikutnya;
2. Perancangan: perancangan dilakukan
cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan
ini menjadi dasar pembuatan prototype;
3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi
prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Terdapat tiga pendekatan
utama prototyping, yaitu:
1. THROW-AWAY
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman
yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir
(final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
2. INCREMENTAL
Produk finalnya dibuat sebagai
komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya
ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah
(independent).
3. EVOLUTIONARY
Pada metode ini, prototipenya tidak
dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem
atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang
sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
Prototyping bekerja dengan
baik pada penerapan-penerapan yang berciri sebagai berikut:
1. Resiko tinggi yaitu untuk masalah -
masalah yang tidak terstruktur dengan baik, ada perubahan yang besar dari waktu
ke waktu, dan adanya persyaratan data yang tidak menentu.
2. Interaksi pemakai penting. Sehingga
sistem harus menyediakan dialog on-line antara pelanggan dan komputer.
3. Waktu penyelesaian yang cepat.
4. Perilaku pemakai yang sulit ditebak.
5. Sistem yang inovatif yaitu system yang
membutuhkan cara penyelesaian masalah dan penggunaan perangkat keras yang
mutakhir.
Untuk memodelkan sebuah
perangkat lunak, metode prototyping memiliki tahapan-tahapan di dalam proses
pengembangannya. Tahapan inilah yang menentukan keberhasilan dari sebuah software.Pengembang perangkat
lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat
diterima oleh pemakai. Dan
tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama
mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya
dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan
apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.
Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka
prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah
disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system
Setelah
sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem
yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah
ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan
diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Prototype yang digunakan dalam penenelitian ini ialah : Metode
Pengembangan evolusioner
Metode
pengembangan evolusioner berdasarkan pada ide untuk mengembangkan implementasi
awal,kemudian memperlihatkan sisem awal itu kepada user untuk dikomentari, dan
memperbaikinya versi demi versi sampai sistem yang memenuhi persyaratan
diperoleh. Pada metode ini tidak ada kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan
validasi yang terpisah. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada saat yang
bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan.
Pengembangan
system secara evolusioner sendiri memiliki 2 variasi :
Pengembangan Eksplotari, Tujuan proses ini adalah bekerja dengan pelanggan untuk
menyelidiki persyaratan mereka dan mengirimkan sistem akhir. Harusnya diawali
dengan kebutuhan yang sudah dimengerti. Pendekatan ini biasa digunakan untuk
mengembangkan system berdasar pesanan dari klien (custom product).
Prototipe yang dapat dibuang
(throw-away-prototype), metode ini
berkonsentrasi pada eksperimen, dengan persyaratan pelanggan yang tidak
dipahami dengan baik, cocok untuk pengembangan software jenis generic product.
2.11
Alat Pengembangan Sistem
2.11.1
Use Case Diagram
Use Case Diagram
adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem
dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem
disebut Scenario.
Setiap scenario
mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang,
sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara
singkat bisa dikatakan use case
adalah serangkaian scenario yang
digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.
Model use
case adalah bagaimana bagian dari model requirement
(Jacobson
et all, 1992). Termasuk disini adalah problem domain object model dan penjelasan tentang user interface. Use case
memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspektif user.
Berikut gambar Use case pada gambar 1. dan table simbol Use Case 1 di bawah ini:
Gambar
1. Use Case Model
Sumber
: Munawar (2005:64)
2.11.2
Activity Diagram
Activity
diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dalam banyak
kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart,
akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram
bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak.
Gambar.
2 Simbol Activity Diagram
Sumber
: Munawar (2005: p109)
2.11.3 Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan
jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat
diantara mereka. Class diagram juga
menunjukkan property dan operasi
sebuah class dan batasan-batasan yang
terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok
objek-objek dengan property, perilaku
dan operasi yang sama. Di samping itu class
diagram bias memberikan pandangan global
atas sebuah sistem.
Berikut Contoh Class
Diagram pada gambar 2. di bawah ini:
Mesin Jahit
|
Merek
Model
Noseri
Kapasitas
|
|
Gambar
2. Class dan attribute-atributenya
Sumber
: Munawar (2005:36)
2.11.4
Sequence
Diagram
Sequence Diagram. Bersifat dinamis.
Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message)
dalam suatu waktu tertentu.
Tabel 3 Simbol Sequence Diagram
No
|
Simbol
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4
5.
|
|
Aktor:
seseorang / sesuatu yang berinteraksi dengan
system
yang sedang kita kembangkan.
Objek:
menambah objek baru pada diagram.
Time:
diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal
Pesan:
menggambarkan pesan antara dua objek.
Recursive:
menggambarkan pesan yang menuju diri nya sendiri.
|
Sumber
: Munawar ( 2005 : 87)
2.12
Alat Pengembangan Aplikasi
2.12.1
Visual
Basic 6.0
Microsoft Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang
bekerja ruang lingkup MS-Windows.
Secara umum kemampuan Microsoft Visual Basic adalah menyediakan komponen-komponen yang
memungkinkan anda membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara
kerja windows.
Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukan User
Interface, kemudian mengatur Property dari objek-objek yang
digunakan dalam User Interface, dan baru dilakukan penulisan kode program
untuk menangani kejadian-kejadian (Event).
IDE Visual Basic merupakan lingkungan pengembangan terpadu bagi Programmer
dalam mengembangkan aplikasinya. Dengan menggunakan IDE Programmer
dapat membuat User Interface, melakukan Coding, melakukan Testing,
dan Debugging serta mengkompilasi program menjadi Executable.
2.12.2 SQLServer
2000
SQL Server adalah server basisdata yang
secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan
basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka
komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. SQL Server menggunakan tipe dari database
yang disebut database relasional.
Database relasional adalah database yang
digunakan sebuah data untuk mengatur atau mengorganisasikan kedalam tabel.
Tabel-tabel adalah alat bantu untuk mengatur atau mengelompokan data mengenai
subyek yang sama dan mengandung informasi dan kolom dan baris.
Tabel-tabel saling berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan.
SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk karakter,
angka, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk
menggambarkan model dan implementasi pada database.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Alat
yang diperlukan dalam penelitian
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat baik berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak, berikut penjelasannya:
Perangkat
Keras
Adapun spesifikasi
minimal perangkat keras (hardware)
yang digunakan dalam pengembangan sistem persediaan barang ini yaitu terdiri
dari :
Processor Intel Pentium IV 2,2.0 Ghz.
Random Access Memory (RAM) 1 GB
Monitor 15 inch
dengan resolusi 1280 x 800 pixel.
Harrdisk 160
GB.
Keyboard.
Mouse Optic
Perangkat
Lunak
Membangun sebuah
sistem pada komputer diperlukan beberapa perangkat lunak (software) karena tanpa perangkat lunak sebuah komputer tidak
berguna. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem ini terdiri dari :
Sistem operasi Microsoft
Windows XP Profesional
Bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0
Program
aplikasi SQL Server 2000
Pelaporan dengan Crystal Report 8.5
Jalan
Penelitian
Metode
Pengumpulan Data
Penelitian ini
dilakukan selama empat bulan, dari bulan April 2012 sampai Juli 2012, bertempat di CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar
Lampung.
Adapun metode pengumpulan data
yang dilakukan penulis dalam penelitian
ini adalah.
Metode
Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab atau wawancara
kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, yaitu pada
bagian penjualan.
Berikut
ini adalah rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada Karyawan CV.
Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung, adapun hasilnya
adalah sebagai berikut :
Sejak Kapan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini
beroperasi…?
Jawaban :
Pada bulan agustus tahun 2003
Barang apa saja yang diperjual belikan oleh CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
…?
Jawaban : Barang
atau produknya macam-macam alat elektronik.
Ruang lingkup penjualan dari CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini dari mana saja…?
Jawaban : pangsa
pasar atau target marketingnya hanya melayani semua kota dan kabupaten yang ada
di Provinsi Lampung.
Apa pedoman untuk melaksanakan proses penjualan
tehadap masyarakat…?
Jawaban :
pedomannya seperti SOP, Prosedur-prosedur yang lain.
Selama ini bagaimana alat pengolahan data yang
dilakukan untuk CV. Hawila Makmur
Sejahtera Bandar Lampung ini…?
Jawaban :
Selama ini proses CV. Hawila
Makmur Sejahtera Bandar Lampung ini mengunakan proses manual .
Apakah ada masalah yang muncul selama menggunakan
alat pengolahan data tersebut…?
Jawaban :
ya ada , seperti ; penginputan datanya berulang-ulang, proses penyimpanan dan
pencarian datanya yang sering memakan waktu yang lama.
Apakah CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini membutuhkan alat pengolahan data lain untuk menunjang proses penjualan…?
Jawaban :
ya jelas sangat membutuhkan.
Bagaimana Jika CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini menggunakan sebuah sistem informasi untuk memfasilitasi proses pelayanan
perizinan…?
Jawaban :
ya hal itu sangat membantu kinerja karyawan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini.
Menurut anda bagimana kira-kira sistem informasi
yang dibutuhkan untuk memfasilitasi proses penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini…?
Jawaban :
system informasi yang handal dimana system informasi tersebut bisa menunjang
semua proses penjualan kredit yang dilakukan pada CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini.
Kendala apa yang terjadi sehinggga CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
ini belum adanya sebuah Sistem informasi yang memfasilitasi…?
Jawaban :
kendala biaya karena belum adanya anggaran biaya yang dibutuhkan.
Metode Pengamatan (Obervation)
Penulis menggunakan
metode ini, untuk mengamati secara langsung tentang proses penjualan CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang benar dan
akurat serta mempermudah dalam penelitian ini.
a. Tinjauan Pustaka (Library Research)
Tinjauan
pustaka
merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca,
mengutip dan mengumpulkan data-data secara teoritis dari buku-buku, internet
serta mempelajari referensi dokumen dan catatan-catatan lain yang mendukung
proses penelitian.
Perancangan
Arsitektur Client Server
Pada perancangan arsitektur client server ini topologi yang digunakan ialah topologi Star. Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke
server atau hub, Keunggulan dari
topologi tipe Star ini adalah bahwa
dengan adanya kabel tersendiri untuk setiapworkstation ke server, maka bandwidth
atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan
meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.
Dan juga
bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi
dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan
secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih
besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Analisis Fishbone Diagram
Lingkungan Manusia
Kualitas SDM Lemah
Kompetitor semakian banyak
Profit
Menurun
|
Belum ada SI yang memfasilitasi
Rating barang
Retur barang
Target penjualan
Metode Material
Gambar. 3
Fishbone Diagram Sistem Penjualan
Kredit.
Dari Fishbone
Diagram diatas terlihat bahwa factor-faktor yang menyebabkan profit
penjualan pada CV. Hawila Makmur
Sejahtera Bandar Lampung adalah Lingkungan, Manusia, Metode dan
Material yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Lingkungan
Kompetitor yang semakin banyak
yaitu perusahaan serupa dibidang penjual retail dengan produk yang sama
bermunculan memyebabkan persaingan usaha semakin tinggi.
Manusia
Kualitas SDM yang lemah yaitu
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam menjalankan proses bisnis perusahan
menyebabkan profit penjualan menurun berdampak kerugian pada perusahaan.
Metode
Belum adanya sistem informasi yang
memfasiltasi proses penjualan kredit selama ini proses yang terjadi masih
menggunakan proses manual, sehingga menyebabkan kualitas informasi yang
dihasilkan kurang maksimal.
Rating barang dimaksudkan tidak
adanya perkiraan untuk target marketing pelanggan dimana barang apa saja yang
diingkan oleh pelanggan menyebabkan hasil penjualan kurang maksiman.
Target penjualan dikarenakan untuk
mencapai sebuah target penjualan kurang telitinya dalam pengolahan data
pelanggan, sehingga terjadi masalah dalam pembayaran kredit dari pelanggan.
Material
Retur
barang yaitu karena kurangnya perawatan pada barang menyebabkan terjadinya
kerusakan barang, sehingga barang yang rusak tidak laku untuk dijual.
Metode Prototyping
Pengumpulan
kebutuhan
User dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan
dibuat. Yaitu dengan mencari data yang dibutuhkan khususnya bagian penjualan
pada CV. Hawila Makmur Sejahtera
Bandar Lampung, lalu membicarakan sistem yang akan dibuat itu
menggunakan aplikasi apa, atau bahasa pemrograman apa, sesuai dengan kemampuan
user.
Membangun
Prototyping
User Requirement Sistem Persediaan
Sistem yang akan dikembangkan dengan
model pengembangan prototype requirement
yang akan mendukung tugas tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh Bagian
Penjualan. Berikut adalah tugas tugas utama dalam aplikasi sistem : input data
barang, input data barang, transaksi penjualan barang , transaksi pembayaran
kredit, transaksi tagihan pembayaran. Membuat faktur penjualan, kwitansi
pembayaran kredit, surat tagihan pembayaran, laporan penjualan, laporan
pembayaran kredit, laporan tagihan pembayaran.
Perancangan Use Case Sistem Penjualan kredit CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung akan
digambarkan pada gambar 4 diagram use
case berikut ini :
Gambar. 4
Use-Case Diagram Sistem Penjualan
Kredit.
Use Case Description
Tabel
4 Use Case Description
Nama Use Case
|
Analisis Sistem Penjualan Kredit
|
Tipe Use Case
Persyaratan Bisnis :
|
Pelaku Bisnis
Utama
|
CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung
|
|
Aktor
|
Bagian
Penjualan
Pelanggan
Pimpinan
|
|
Deskripsi
|
Use
Case ini mendeskripsikan proses analisis sistem Penjualan kredit CV. Hawila Makmur Sejahtera Bandar Lampung. Pada Kantor
ini pengolahan data Pendaftaran Perizinan masih menggunakan cara manual. Maka
sistem yang akan buat ini memudahkan bagian penjualan dalam proses penjualan
kredit.
|
|
Sasaran
|
Use
Case ini pada proses penjualan kredit
|
|
Normal Flow
|
Langkah 1: bagian
penjualan melakukan transaksi penjualan, mencatat data pelanggan dan data
barang. Langkah 2 : Kemudian
mencetak faktur Penjualan dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 3 : pelanggan
melakukan pembayaran ke bagian penjualan, lalu bagian penjualan mencetak
kwitansi pembayaran dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 4 : bagian
penjualan memeriksa tanggal jatuh tempo data piutang pelanggan.
Langkah 5: Jika setelah tanggal jatuh tempo piutang
pelanggan belum lunas, lalu bagian penjualan mencetak surat tagihan piutang
dan diserahkan ke pelanggan.
Langkah 6 : Bagian
Penjualan mencetak laporan data penjualan, laporan data pembayaran dan
laporan tagihan piutang kemudian diserahkan ke pimpinan.
|
|
Alternatif
Flow
|
Alt-Langkah 5 : Jika
piutang pelanggan sudah lunas maka keterangan piutang menjadi lunas dan tidak
dikirimkan surat tagihan piutang.
|
Model
Sistem Penjualan Kredit
Gambar 6. Class Diagram Sistem Penjualan Kredit.
Activity
Diagram
Gambar 5. Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit.
Sequence
Diagram
Gambar 7. Sequence Diagram Sistem Penjualan Kredit.
Evaluasi prototype
Setelah
tahap membangun prototype yaitu
membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user telah selesai, tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi prototype. Tahap ini
peneliti berdiskusi pada bag.penjualan (user)
mengenai rancangan yang telah peneliti buat dan menyampaikan apakah sudah
sesuai dengan keinginan user.
Peneliti meyampaikan hal-hal yang disukai atau tidak disukai dalam rancangan
tersebut, kemudian user melakukan evaluasi rancang bangun pengembangan
sistem yang peneliti buat.
Mengkodekan
sistem
Dalam tahap ini Peneliti melanjutkan pengembangan
sistem dimana sistem yang sudah berhasil dievaluasi diterjemahkan dalam bahasa
pemrograman. Bahasa pemrograman yang
digunakan dalam pengkodean sistem adalah Visual
Basic 6.0. Peneliti melakukan
pengkodean sesuai dengan apa yang diharapkan bag.penjualan.
Peneliti melakukan beberapa tahap dalam melakukan
pengkodean sistem sebagai berikut:
Membuat basis data dengan
menggunakan SQL Server 2000 dengan nama
database penjualan.
Setelah selesai pembuatan basis
data. Peneliti melanjutkan dengan melakukan pengkodean program dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0.
Setelah pengkodean selesai
dilakukan Peneliti melakukan pengkoneksian antara basis data dan kode pada
program.
Selanjutnya Peneliti melakukan Running
program atau menjalankan program yang sudah terkoneksi dengan basis
data.
Berikut ini adalah rancangan form dan kode program dengan menggunakan
bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 :
Form Login
Gambar 8. Perancangan Program( Form Login)
Desain tampilan Form Login dirancang untuk melakukan login ke menu utama didalam form
ini terdapat, 1 buah textbox , 1 buah
combobox untuk menginputkan kode dan
password dan 1 buah button untuk
melakukkan login.
Form Menu Utama
Gambar 9. Perancangan Program( Form Menu Utama)
Desain tampilan Form Menu Utama dirancang
sebagai form menu pilihan didalam form ini terdapat terdapat 5 buah toolbar yaitu toolbar login, input data, transaksi, laporan dan user sebagai pilihan.
Form Input Data Pelanggan
Gambar
10. Perancangan Program( Form Input Data pelanggan)
Desain tampilan Form input data pelanggan dirancang
untuk melakukan pengolahan data pelanggan didalam form ini terdapat 7 buah textbox,
3 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Input Data Barang
Gambar 11. Perancangan Program( Form Input Data Barang)
Desain tampilan Form input data barang dirancang
untuk melakukan pengolahan data barang didalam form ini terdapat 6 buah textbox,
3 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Transaksi Penjualan
Gambar 12. Perancangan Program( Form Transaksi Penjualan)
Desain tampilan Form input data Penjualan dirancang
untuk melakukan pengolahan data Penjualan didalam form ini terdapat 16 buah textbox,
6 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Transaksi Pembayaran
Gambar 13. Perancangan Program( Form Transaksi Pembayaran)
Desain tampilan Form input data Pembayaran dirancang
untuk melakukan pengolahan data Pembayaran didalam form ini terdapat 12 buah textbox,
5 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Transaksi Tagihan
Gambar 13. Perancangan Program( Form Transaksi Tagihan)
Desain tampilan Form input data Tagihan dirancang
untuk melakukan pengolahan data Tagihan didalam form ini terdapat 9 buah textbox,
5 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Input Data User
Gambar 14. Perancangan Program( Form Input Data User)
Desain tampilan Form input data User dirancang
untuk melakukan pengolahan data User didalam form ini terdapat 4 buah textbox,
3 buah button dan 1 buah datagrid.
Form Laporan Data Penjualan
Gambar 15. Perancangan Program( Form Laporan data Penjualan)
Desain tampilan Form laporan data penjualan dirancang untuk melakukan pencetakan
data penjualan didalam form ini
terdapat 2 buah combobox, 1 buah button dan
3 buah optionbutton.
Form Laporan Data Pembayaran
Gambar 16. Perancangan Program( Form Laporan Data Pembayaran)
Desain tampilan Form laporan data pembayaran dirancang untuk melakukan pencetakan
data pembayaran didalam form ini
terdapat 2 buah combobox, 1 buah button dan
3 buah optionbutton.
Form Laporan Data Tagihan
Gambar 15. Perancangan Program( Form Laporan Data Tagihan)
Desain tampilan Form laporan data Tagihan dirancang untuk melakukan pencetakan
data Tagihan didalam form ini
terdapat 2 buah combobox, 1 buah button dan
3 buah optionbutton.
Menguji
sistem
Setelah pengkodean sistem selesai
Peneliti dan pihak perusahaan melakukan pengujian sistem yang sudah berupa
pengujian perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan menguji perangkat lunak
yaitu bila terjadi kesalahan input,
maka respon apa yang akan terjadi pada sistem.
Pengujian Black-box ialah Pengujian yang mengabaikan mekanisme internal
sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi. Peneliti akan memasukkan data barang kurang
dari sama dengan 5, maka sistem akan merespon. Pengujian ini dapat di lihat pada
gambar 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.3 Hasil identifikasi hal-hal yang dilakukan pengujian
NO
|
Nama Bagian
|
Kelas Uji
|
Butir Uji
|
Tehnik Pengujian
|
Hasil
|
1
|
Bag.Penjualan
|
Data Pelanggan
|
Input Data Pelanggan
|
Black-box
|
OK
|
2
|
Data Barang
|
Input Data Barang
|
Black-box
|
OK
|
|
3
|
Data Penjualan
|
Transaksi Penjualan
|
Black-box
|
OK
|
|
4
|
Data Pembayaran Piutang
|
Transaksi Pembayran Piutang
|
Black-box
|
OK
|
|
5
|
Data Tagihan
|
Transaksi Tagihan Piutang
|
Black-box
|
OK
|
|
6
|
Faktur Penjualan
|
Cetak Faktur Penjualan
|
Black-box
|
OK
|
|
7
|
Kwitansi Pembayaran
|
Cetak Kwitansi Pembayaran
|
Black-box
|
OK
|
|
8
|
Surat Tagihan
|
Cetak Surat Tagihan
|
Black-box
|
OK
|
|
9
|
Pimpinan
|
Laporan Penjualan
|
Cetak Laporan Penjualan
|
Black-box
|
OK
|
10
|
Laporan Pembayaran
|
Cetak Laporan Pembayaran
|
Black-box
|
OK
|
|
11
|
Laporan Tagihan
|
Cetak Laporan Tagihan
|
Black-box
|
OK
|
Evaluasi Sistem
Sistem yang dibuat
ini digunakan oleh bagian penjualan. Penggunaan program dibatasi dengan hak
akses, Pembatasan hak akses bertujuan untuk menjaga kerahasiaan data serta
menghindari dari pihak-pihak tertentu yang akan mengacaukan data yang telah
ada.
Tahap ini menjelaskan
bagaimana program ini bekerja untuk membantu user dalam proses pengelolaan data-data pendaftaran menggunakan
pemrograman Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai databasenya untuk mempermudah bagi pihak
yang bekerja, agar program dapat digunakan terlebih dahulu program harus diinstal pada komputer.
Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, bahwa proses pengolahan data-data penjualan, selama ini
masih dilakukan dengan menggunakan cara manual. Namun ada permasalahan pada sistem ini yaitu data tidak
terorganisir, pada saat pengolahan data penjualan kredit dan pencarian data
untuk memeriksa data piutang membutuhkan waktu lama serta keamanan data relatif
rendah karena tidak adanya pembatasan hak akses antar bagian. Dengan adanya
sistem yang baru ini diharapkan dapat mempermudah proses pengolahan data penjualan
kredit dan piutang membantu proses penjualan kredit.
DAFTAR PUSTAKA
Asmayanti
Permana,
Asyri. 2011. (Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana Bos
Uptd Kecamatan Cililin Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Sql
Server 2000 Berbasis Client Server). Bandung : Universitas
Komputer Indonesia.
Erik, Muhamad (2011),
Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Dasar Sukajadi 9 Bandung.
Gunawan, Dandi. 2006. Pengembangan Sistem Dengan Menggunakan
Jaringan Peer to peer. Gramedia. Bandung.
Hendra
Poerwanto . 2012 SEVEN BASIC QUALITY TOOLS Fish Bone Diagram
Jogiyanto,
H. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Kertahadi. 2007. Dasar – dasar sistem
informasi. Yogjakarta: STIKOM.
Kusrini , 2007, Tuntuan
Praktis Membangun Sistem informasi Akuntansi dengan Visual Basic &
microsoft SQL Server, Andi,
Yogyakarta
Mohammad
Reza Kesuma (2009), System Administrasi
Penjualan berbasis client server pada PT
. Sumber Jaya Agratama Kencana di sekampung Lampung Timur, STMIK Teknokrat, Bandar Lampung.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntasi, Salemba
Empat,Yogyakarta
Nurman
Janatta (2010), Sistem Informasi Perizinan
Terpadu Satu Atap Berbasis Client Server Pada Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Pemerintahan Kabupaten Lampung Timur, STMIK Teknokrat, Bandar Lampung.
Munawar. 2005. Pemodelan
Visual Berbasis UML. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sutabri, Tata. 2006. Analisa
Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Sutedjo,
Budi, D.O. dkk. 2006. Konsep Dan Aplikasi
Pemograman Client Server Dan Sistem Terdistribusi.
Yogyakarta: Andi Offset.
STMIK. 2011. Buku
Panduan Penulisan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Tugas Akhir, Proposal dan
Skripsi. Bandarlampung: Teknokrat.
Tim UPI. 2010. Pengembangan Sistem
Bantuan Opersional Sekolah Berbasis Client
Server Dalam Rangka Efisiensi SDM dan Penerapan TIK Di Sekolah. Perpustakaan Universitas Pendidikan
Indonesia.
0 comments:
Post a Comment