PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA MATERI AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Melalui pendidikan dapat menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Keberhasilan
pendidikan akan menentukan perkembangan suatu negara menuju kemandirian dalam semua
bidang kehidupan. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan adalah terbentuknya
individu yang cakap dan mandiri melalui suatu proses belajar. Keberhasilan proses
belajar sendiri dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku individu menuju
hal yang lebih baik. Fakta secara umum yang sering ditemui didalam sering dijumpai
berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran misalnya, siswa ramai, siswa tidak
perhatian terhadap guru sehingga siswa tidak paham terhadap materi yang disampaikan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Keselarasan terhadap keberlangsungan
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang lancar antara guru
dan siswa. Sistem komunikasi tersebut memerlukan perantara yang sesuai dengan materi
yang diajarakan, oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar media berperan
sebagai perantara untuk tersampaikannya informasi materi yang akan diterima oleh
siswa. Posisi media ini akan berlaku pada proses pembelajaran disemua cabang ilmu
pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing ilmu.
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang cukup
unik dibandingkan dengan ilmu sosial yang lain karena di dalamnya dipelajari seni
dalam pencatatan keuangan. Salah satu materi akuntansi yang dianggap sebagai momok
dalam mempelajari akuntansi adalah materi ayat jurnal penyesuaian. Materi tersebut
memerlukan ketelitian dan kejelian dalam setiap perhitungannya. Mata pelajaran ini
sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Anggapan bahwa akuntansi
adalah mata pelajaran yang sulit, rumit dan membosankan ini salah satunya dipengaruhi
oleh penggunaan media yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar.
Kebanyakan sekolah-sekolah penggunaan variasi media jarang sekali dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar sering kali dilakukan hanya dengan menggunkan
metode ceramah dan media tradisional (papan tulis dan spidol) serta menggunakan
power point.
Bagi sebagian siswa kelas X, pelajaran akuntansi merupakan pelajaran
yang sulit Hal tersebut terjadi pada dasarnya juga dipengaruhi oleh kegiatan belajar
mengajar yang kurang kondusif misalnya, pemilihan metode, model maupun media yang
di gunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar kurang tepat dan efisien. Kesulitan-kesulitan
diatas yang banyak dialami siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang di perolehnya.
Oleh karena itu untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang lebih baik, peneliti menggunakan
alternatif penggunaan media pembelajaran sebagai solusinya.
Pentingnya peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran,
menuntut seorang guru akuntansi untuk mampu menggunakan media yang menarik dan menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat
mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan
media yang tepat guru dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
serta dapat meningkatkan pemahaman dan semangat siswa dalam mengikuti program belajar
mengajar yang berlangsung. Salah satu media yang dapat menarik siswa untuk belajar
adalah media kartu permainan (kartu domino). Hal ini didukung oleh penelitian yang
telah dilakukan oleh Hestuaji (2012) dengan hasil bahwa penggunaan media domino
dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman konsep siswa. Selain itu, penelitian
yang dilakukan Heksanti (2012) juga mengatakan bahwa penggunaan media domino dapat
meningkatkan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Dari uraian di atas, maka pada makalah ini tertarik
mengambil judul: “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Domino Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian Kelas X Akuntansi“.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas rumusan masalah dalam makalah
ini adalah bagaimanakah pengaruh penggunaan media kartu domino terhadap
peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian kelas X
akuntansi.
C.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini antara lain:
1.
Mengetahui pengaruh penggunaan media kartu domino terhadap
peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian kelas X
akuntansi
2.
Mengetahui cara penggunaan kartu domino
3.
Pengetahui pengertian hasil belajar dan akuntansi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hasil Belajar Akuntansi
1.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan inti di sekolah. Berhasil
tidaknya seorang siswa tergantung bagaimana proses belajar di sekolah tersebut.
Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar seperti yang
dikemukakan oleh Gino (2000:6) bahwa “Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual.
Perubahan-perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu
yang relative lama (konstan). Sejalan dengan Gino, pendapat lain juga
dikemukakan oleh Slameto (2003:2) bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan”. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan hasil interksi
yang di dapat dari lingkungan. Interksi tersebut antara lain adalah proses
belajar mengajar yang diperoleh di sekolah. Dengan belajar seorang dapat memperoleh
sesuatu yang baru baik itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Selanjutnya menurut Sardiman (2009:20) “Belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya”. Sedangkan
menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2009:128) “Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi lingkungan”. Menurut sumber lain Purwanto (2009:39) mengatakan
bahwa “Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan),
menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman”.
Berbagai definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar merupakan suatu proses usaha individu memperoleh pengetahuan dari
pengalaman individu sendiri maupun interaksi dari individu lain dan lingkungan
sekitar, dimana perubahan tersebut bersifat relatifmenetap.
2.
Hakikat Hasil Belajar
a.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai
tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi
tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut,
baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250) hasil belajar
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan dari
sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental
yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat
perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya
bahan pelajaran.
Menurut Oemar Hamalik (2006:30) “hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan
pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam
jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil
yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan
perilaku kerja yang lebih baik.
b.
Aspek- Aspek Hasil Belajar
Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar tersebut
dapat berbentuk macam-macam. Menurut Gagne dalan Nana Sudjana (2008:22) ada
lima bentuk perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar yaitu:
1) Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk
verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama
terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
2) Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam
melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol, misalnya:
penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah
kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep
abstrak, aturan dan unsur. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi
pemecahan masalah.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan
pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses
pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara
– cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual
menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih
menekankan pada pada proses pemikiran.
4) Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu
untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap
adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak
dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsure
pemikiran, perasaan yangmenyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5) Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan
pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.
c.
Fungsi Hasil Belajar
Tujuan belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh
mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses belajar. Dengan
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan
perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Dalam
penilaian ini dapat dilihat sejauh mana keefektifan proses pembelajaran
mengupayakan perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses
belajar mengajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil belajar yang
dicapai siswa merupakan akibat pembelajaran yang ditempuhnya. Menurut Muhibbin
Syah (2006:142), evaluasi hasil belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1)
Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan
pengisian buku raport
2)
Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan.
3)
Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar
siswa dan merencanakan program perbaikan pengajaran.
4)
Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang
memerlukan bimbingan dan penyuluhan.
5)
Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang
meliputi pengembangan kurikulum, metode,
alat-alat PBM.
B.
Mata Pelajaran Akuntansi
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang
suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Menurut
American Accounting Assosiation seperti yang dikutip Soemarsono (2004:3) ”Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, pengukuran, dan pengomunikasian
informasi ekonomi sehingga memungkinkan adanya pertimbangan
dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi oleh para pengguna informasi
tersebut”.
Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni;
1.
Kegiatan Akuntansi
Bahwa
akuntansi merupakan suatu proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran,
dan pelaporan informasi akuntansi.
2.
Kegunaan Akuntansi
Bahwa
informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
C.
Kartu Domino
Menurut Indriana (2011) kartu domino merupakan salah satu
media yang masuk dalam kategori flashcard. Flashcard adalah media pembelajaran
yang terbentuk kartu bergambar yang ukurannya seukuran dengan postcard atau
sekitar 25x30 mm.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) kartu domino adalah
sebuah kartu pemainan dengan 28 kartu yang bermata bertitik besar tiap kartu dibagi
menjadi dua bidang tiap berisi 0-6 titik. Permainan domino umumnya dimainkan oleh
4 orang, namun dapat juga kurang atau lebih. Yang paling umum dimainkan menggunakan
kartu domino adalah permainan dengan meletakkan kartu yang bernilai paling kecil
terlebih dahulu yaitu kartu kosong, kemudian diikuti oleh pemain lain, dengan menyambung
kartu dengan nilai yang bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus.
D.
Kartu Domino Akuntansi
1.
Pengertian
Media kartu domino akuntansi merupakan media visual yang
merupakan bagian dari media sederhana. Kartu domino akuntansi merupakan media pembelajaran
yang dibuat dengan mengadaptasi kartu domino. Bedanya dalam permainan domino nilai
kartu ditentukan dengan bulatan sedangkan pada permainan kartu ini berisi kalimat-kalimat
akuntansi.
2.
Kelebihan penggunaan media kartu
a.
Praktis, karena penggunaan media kartu ini bisa digunakan
disetiap waktu, tempat dan tidak membutuhkan keterampilan khusus dalam penggunaannya
b.
Media kartu yang kita inginkan mudah didapat dan sederhana.
3.
Kekurangan media kartu
Kekurangan sebuah media kartu yaitu tidak tahan lama karena
dibuat dari bahan kertas, mudah hilang atau musnah karena bentuknya yang kecil,
ringan dan bisa dibawa kemana-mana. Kartu domino disini bukanlah suatu kartu
yang digunakan oleh orang untuk berjudi, melainkan suatu media untuk pembelajaran
akuntansi yang bentuknya dibuat seperti kartu domino untuk menarik minat siswa
dalam belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
E.
Penggunaan Kartu Domino dalam
Pembelajaran
Penggunaan dalam bentuk permainan domino adalah permainan
satu set kartu domino akutansi yang cara bermainnya diambil dan diletakkan
diatas meja. Sebagai seorang guru, mengaplikasikan berbagai permainan dalam
kegiatan pembelajaran merupakan hal yang wajib dilakukan. Suatu kegiatan
pembelajaran efektif apabila ada berbagai strategi yang digunakan, baik berupa
metode, model, pendekatan, maupun teknik. Salah satunya yaitu permainan.
Permainan atau Game akrab dijadikan sebagai salah satu aplikasi dalam strategi
pembelajaran aktif.
Penggunaan media kartu domino dalam pembelajaran akuntansi
dapat membuat pembelajaran berbeda dan menyenangkan sehingga materi yang di
sampaikan dapat mudah dipahami. Hal ini juga dapat membuat siswa lebih
mengingat, memprediksi, dan mencocokkan pernyataan yang ada dalam kartu.
Pernyataan dan pertanyaan dalam permainan ini harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan siswa. Keuntungan yang lain yaitu dapat meningkatkan kesiapan siswa
dalam belajar, dan siswa lebih aktif dalam mencocokkan pernyataan dan
pertanyaan karena disajikan dalam bentuk permainan.
Permainanya yaitu menyusun atau mencocokkan pernyataan yang ada
pada isi kartu yang ssesuai dengan isi kartu yang telah dikeluarkan. Kolom domino
yang ditebak yaitu bagian kolom bawah atau kolom atas, misalnya kolom bawah berisi
A maka siswa harus mencari kartu yang memiliki kesesuaian dengan huruf A. Kemudian
diikuti oleh pemain lainnya dengan menyambung kartu dengan merangkai pernyataan
yang cocok.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Kartu domino adalah sebuah kartu pemainan dengan 28 kartu
yang bermata bertitik besar tiap kartu dibagi menjadi dua bidang tiap berisi
0-6 titik.
Penggunaan media kartu domino dalam pembelajaran akuntansi
dapat membuat pembelajaran berbeda dan menyenangkan sehingga materi yang di
sampaikan dapat mudah dipahami. Hal ini juga dapat membuat siswa lebih
mengingat, memprediksi, dan mencocokkan pernyataan yang ada dalam kartu.
Pernyataan dan pertanyaan dalam permainan ini harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan siswa. Keuntungan yang lain yaitu dapat meningkatkan kesiapan siswa
dalam belajar, dan siswa lebih aktif dalam mencocokkan pernyataan dan
pertanyaan karena disajikan dalam bentuk permainan.
B.
Saran
1. Media kartu domino
akuntansi dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar siswa di luar
sekolah
2. Penggunaan materi kartu
domino akuntansi dapat dikembangkan lagi sehingga tidak hanya jurnal penyesuaian
saja melainkan materi akuntansi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu
Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press
Heksanti,
Mei Yuanita. 2012. Penggunaan Media Kartu Domino-Kwartet (DOMTET) dalam
pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Jerman kelas XI Bahasa SMA Negari 1
Tumpang.Skripsi.Tidak dipublikasikan Malang.
Hestuaji, Yogi. 2012. Pengaruh Media Kartu Domino terhadap Pemahaman
Konsep Pecahan. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riduwan, 2011. Skala Pengukuran Variabel- variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum
Tingkat Saturn Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
0 comments:
Post a Comment